JAKARTA - Peneliti pusat penelitian ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Yeni Saptia, menilai perusahaan Teknologi Finansial (Tekfin) yang dewasa ini terus berkembang bisa sebagai sinyal bagi koperasi untuk mengambil peluang.
"Kalau mau lebih meningkatkan kapasitasnya, maka bisa dengan bertransformasi atau kemitraan dengan Tekfin," ujar Yeni melansir laman antaranews, Jakarta, Minggu (14/7/2019).
Baca juga: Presiden Jokowi Akan Hadiri Hari Koperasi Nasional
Yeni mencontohkan dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Berkat Bulukumba di Sulawesi Selatan, yang ia nilai sebagai salah satu koperasi yang sukses bertransformasi menjawab tantangan di era industri 4.0.

"Mereka sudah melakukan digitalisasi dana likuiditas (funding). KSP Berkat ini sudah serba online," ujar Yeni.
Baca juga: Ingin Koperasi di RI Maju, Menkop: Reformasi Total
Keberadaan koperasi di Kabupaten Bulukumba itu dianggap telah membantu perekonomian masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari atau pun mendapatkan modal usaha.
Keberadaan lembaga keuangan Tekfin menurut Yeni semakin memperketat persaingan antarlembaga keuangan namun harusnya bisa pemacu bagi diversifikasi usaha koperasi.
Baca juga: Kemenkop Restrukturisasi Pinjaman Koperasi yang Terdampak Bencana Alam
"Tekfin semakin memperketat persaingan antarlembaga keuangan. Oleh sebab itu, koperasi harus punya diversifikasi usaha. Tidak hanya simpan pinjam," ujar Yeni.