Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pariwisata Ditargetkan Raih Devisa USD17,6 miliar di 2019, Bagaimana Realisasinya?

Feby Novalius , Jurnalis-Minggu, 28 Juli 2019 |15:05 WIB
Pariwisata Ditargetkan Raih Devisa USD17,6 miliar di 2019, Bagaimana Realisasinya?
Keindahan Wakatobi (Foto: Instagram)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Pariwisata meyakini program destinasi pariwisata prioritas 10 Bali Baru dapat membantu menggenjot sektor pariwisata sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi.

Hal ini disebutkan disampaikan Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10 Bali Baru Hiramsyah S Thaib pada acara 2nd Indonesian Investment Day (IID) di Ritz Carlton Singapore.

Hiramsyah menjelaskan, pentingnya dukungan pemerintah dalam percepatan pembangunan destinasi 10 Bali Baru. Perkembangan pariwisata Indonesia saat ini sudah menjadi salah satu dari 3 sektor prioritas, selain pertanian dan maritim termasuk perikanan. Pada tahun 2018, Indonesia mengalami pertumbuhan sektor pariwisata yang sangat pesat yaitu 12,58%, dibandingkan rata-rata pertumbuhan dunia yang hanya 5,6% juga ASEAN sebesar 7%.

Baca Juga: Genjot Pariwisata Danau Toba, Pemerintah Subsidi Damri

“Sudah saatnya kita lebih fokus untuk mempertahankan sektor pariwisata sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan potensi alam dan budaya yang luar biasa yang kita miliki. Mengingat sektor pariwisata adalah mother industry, karena seluruh sektor akan ikut maju bersama," ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/7/2019).

Perkembangan pariwisata Indonesia sangat pesat, 10 Bali Baru termasuk salah satu program prioritas dari Kementerian Pariwisata yang percepatan pembangunannya diharapkan dapat membantu mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara.

“Dengan jumlah tersebut sektor pariwisata dapat meraih devisa USD17,6 miliar di penghujung 2019 ini,” ucap Tenaga Ahli Menteri Pariwisata yang juga menjabat sebagai Ketua Pokja Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.

Destinasi 10 Bali Baru yang ditetapkan Presiden Joko Widodo pada 2017 lalu yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kota Tua dan Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).

Baca Juga: Menko Luhut: Grab dan Go-Jek Bersedia Promosikan Danau Toba

Pemilihan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas ini pertama dari sisi potensi, yang kedua sisi komitmen dari semua pentahelix yaitu masing-masing pemerintah daerah dan masyarakat setempat karena ini merupakan program kolaborasi, dan yang ketiga adalah adanya aspek yang dianggap mewakili potensi Indonesia secara umum, yaitu sebarannya merata dan juga karakteristik dari destinasi 10 Bali Baru tersebut.

Dalam pengembangannya ini, Kementerian Pariwisata memfokuskan pada perkembangan ekosistem pariwisata (framework 3A), yaitu Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas. Sebanyak 7 dari 10 destinasi merupakan destinasi bahari. Destinasi ini mendukung peningkatan ekonomi maritim dan sektor bahari.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement