Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi yang masih mengandalkan konsumsi rumah tangga juga menjadi tantangan bagi Indonesia ke depan. Oleh sebab itu, perlu semakin mendorong masuknya investasi ke dalam negeri.
Pada kuartal II-2019 konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 5,17%, dengan kontribusinya pada PDB sebesar 55,79%. Sedangkan investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 5,01% dengan kontribusinya sebesar 31,25% terhadap PDB.
Menurut Destry, ke depan Bank Sentral akan terus mempertahankan kebijakan moneter dan makroprudential yang akomodatif untuk memberikan stimulus pada roda perekonmian Indonesia untuk terus bergerak.
"Sebab dari konsumsi masyarakat dan investasi, kalau bisa fokus pada dua hal ini maka pertumbuhan akan signifikan, karena keduanya sumbang 80% dari PDB (Produk Domestik Bruto)," ujar dia.
(Fakhri Rezy)