Namun, bila dibandingkan dengan laju ekspor pada Juni 2018 yang mencapai USD12,94 miliar, tercatat terjadi penurunan sebesar 8,98%.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, penurunan ekspor pada Juni 2019, selain karena perkembangan harga komoditas yang mengalami penurunan pada minyak kelapa sawit, seng, besi, dan tembaga, namun juga didorong adanya cuti bersama menyebabkan liburnya perdagangan.
"Salah satu penyebabnya juga hari libur yang panjang, ada cuti bersama selama 9 hari. Ini sangat berpengaruh pada kinerja ekspor, di mana terlihat dari dokumen ekspor memang turun jauh dari bulan sebelumnya," ujar Kepala BPS Suhariyanto
(Feby Novalius)