Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

MRT Disarankan Bangun Pembangkit Listrik Sendiri, Dirut: Mahal

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 15 Agustus 2019 |17:15 WIB
MRT Disarankan Bangun Pembangkit Listrik Sendiri, Dirut: Mahal
Foto: MRT Jakarta Disarankan Bangun Pembangkit Listrik (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT MRT Jakarta mempertimbangkan untuk membangun pembangkit listrik sendiri. Hal ini untuk menghindari terjadinya pemadaman listrik seperti beberapa waktu lalu yang bisa melumpuhkan operasional dari MRT Jakarta.

 Baca Juga: Menhub Minta MRT dan KRL Punya Pembangkit Listrik Sendiri

Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, memang untuk membangun pembangkit listrik sendiri membutuhkan biaya yang cukup mahal. Namun pihaknya mempertimbangkan masukan-masukan untuk membuat pembangkit listrik sendiri.

"Nah ada saran untuk membangun pembangkit listrik sendiri ya, harganya mahal tapi akan kita explore," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (15/8/2019).

 Baca Juga: Bangun Pembangkit, MRT Jakarta Bebas Mati Listrik Oktober 2019

Di sisi lain, pihaknya juga akan berkoordinasi lebih dulu dengan PT PLN (Persero). Tujuannya untuk menghitung kebutuhannya sebesar apa buat MRT Jakarta termasuk untuk pembangunan jangka panjang,

 Begini Suasana Stasiun MRT Benhil saat Pemadaman Listrik

MRT Jakarta sendiri akan punya lintasan sepanjang 230 kilometer (km). Nantinya MRT Jakarta akan menghubungkan dari utara ke selatan dan dari barat ke timur Jakarta.

“Kalau dia (MRT Jakarta) mulai beroperasi dengan, kalau kita sekarang kembangkan ke 230 km, dan memang kita tidak bisa mendapatkan sistem cadangan yang reliable (bisa diandalkan), MRT harus punya sistem sendiri," katanya.

 Meski Harga Tiket Normal, Penumpang MRT Tetap Turun 

Selain itu lanjut William, dirinya juga akan belajar dari negeri Sakura Jepang. Negara tersebut sudah punya sistem kelistrikan sendiri untuk mengoperasikan kereta.

Namun di saat yang sama, tetap ada sistem sekunder dari sistem listrik negara. Lebih lanjut, pihaknya perlu melakukan studi dulu, termasuk menghitung biaya yang dibutuhkan.

"(Jumlah kebutuhan biayanya) belum, nanti kita studikan," kata William.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement