Menurut Darmin, adanya hal tersebut membuat dunia usaha mulai tak yakin dengan kondisi perekonomian global. Apalagi, pertumbuhan ekonomi dunia terus dipanngkas berkali-kali.
“Biasanya dunia usaha kurang yakin akan situasi jangka panjang. bersamaan dengan proyeksi perekonomian global yang terus dipngkas. Dari Januari turun ke April, April turun ke Juni,” katanya
Selain itu, perang dagang antara Amerika Serikat dan China hingga saat ini masih belum rampung juga. Para pengamat diprediksi perang dagang akan berakhir pasca pemilu Amerika Serikat di 2020.
“Perang dagang yang terjadi bukan hanya mengkhawatirkan ekonomi melambat. China menggunakan mata uang sebagai instrumen perang dagang. Kalau saling membalas. Bisanya berakhir pada menjelang pemilu di AS tahun 2020,” katanya.(dni)
(Fakhri Rezy)