“Aku jadi nyaman untuk berkirim pesan dengan orang-orang. Biasanya, aku gelisah ketika tugas ku belum selesai dan mengabaikan pesan-pesan tersebut,” ujarnya dilansir dari Business Insider, Senin (2/9/2019).
Senin menjadi awalan yang baik karena merasa sangat bersemangat di hari ini. Dia menyelesaikan seluruh aktivitasnya pada pukul 18.00.

Selasa
Dia menceritakan baru bisa tidur pukul 22.00. Tapi dia merasa masih baik-baik walaupun telat tidur. Pola makan pun berubah, biasa makan pagi pukul 07.00, sekarang perut mulai keroncongan pada pukul 10.00. Jadi mengambil snack lebih banyak dari biasanya.
“Sungguh mengecewakan untuk hari ini. Aku pergi untuk menonton sebuah pertunjukkan yang sudah kupesan seminggu yang lalu dan baru pulang pada pukul 23.00. Aku baru bisa tidur setengah jam kemudian,” tulisnya.
Rabu
Hari ini, aku cuma tidur 4 jam. Aku merasa seperti zombie ketika bangun tidur. Selama setengah jam, aku duduk di kasur sembari membaca berita dan postingan twitter yang aku post kemarin.

Pagi itu, aku berolahraga menggunakan lompat tali. Namun, energi ku di bawah rata-rata, aku kelelahan.
Aku mulai ragu dengan jadwal baru ini. Aku merasa lebih tidak produktif, seperti sering main sosial media di saat aku seharusnya sedang menulis atau meriset sesuatu.
Deadline pun memaksa ku bekerja lagi selama beberapa jam setelah makan malam. Akhirnya, aku baru bisa tidur pada pukul 22.00.