Kamis
Meskipun alarm ku berbunyi pada pukul 03.45, aku berusaha membiasakan diri ku untuk bangun sebelum ayam berkokok. Hari ini aku tidak berolahraga karena waktu tersebut aku ambil untuk mengerjakan pekerjaan ekstra. Itu adalah sebuah kesalahan.
Cook saja pergi ke gym setiap hari, dan dia sedang menjalankan salah satu perusahaan yang paling menguntungkan di dunia.

Kehidupan ku mulai tidak sehat. Aku tidur pada jam seperti biasa padahal aku harus bangun pukul 3.45. Kekurangan jam tidur memengaruhi tenaga serta mood ku. Bahkan aku merasa pusing saat siang hari tadi. Itu merusak konsentrasi ku.
Jumat
Meskipun aku tidak cukup tidur semalam, tapi aku bangun dengan semangat yang membara. Sebab, besok sudah weekend sehingga aku bisa tidur seharian.
Pagi itu aku mulai bekerja saat matahari belum terbit. Ketika melihat ke luar jendela, semua masih gelap. Ini membuat ku bersemangat untuk semakin produktif.
Hari terakhir eksperimen keseharian Cook ini aku isi dengan berolahraga, mandi, bekerja, dan bermain email untuk berkomunikasi. Aku pun selesai bekerja pada pukul 18.00. Selesai sudah satu minggu ku meniru kebiasaan seorang Tim Cook.

Hasil
Meniru kebiasaan seseorang tanpa mengetahui alasan kenapa seseorang melakukan itu adalah sebuah kesalahan. Ketika kita mendengar bahwa seorang CEO biasa bangun pukul 04.00 pagi, kita selalu langsung ingin menerapkannya ke diri kita. Tapi jika kita tidak tahu teknisnya, yang ada justru malapetaka.
Untuk Cook, bangun pada pukul 03.45 bukan masalah. Dia hanya harus menghadiri rapat sehingga memiliki cukup waktu untuk peduli pada kesehatannya.
Aku senang bekerja lebih awal, tapi tidak untuk bangun pukul 03.45. Selepas eksperimen ini, aku membuat kebiasaan baru bagiku bangun pukul 04.30.
(Feby Novalius)