JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) membeberkan progres holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) infrastruktur. Pasalnya, banyak yang mempertanyakan mengenai holding BUMN infrastruktur karena terkesan jalan di tempat.
Padahal progres BUMN ini sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Bahkan, beberapa perusahaan BUMN infrastruktur seperti Jasa Marga hingga Waskita sudah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk masuk dalam holding.
Baca Juga: Holding BUMN Infrastruktur dan Perumahan Tinggal Tunggu Jokowi
Rencananya holding BUMN infrastruktur akan terdiri dari enam perusahaan dengan PT Hutama Karya (Persero) sebagai pemimpinnya. Sedangkan para anggota holding antara lain PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Yodya Karya (Persero), dan PT Indra Karya (Persero).
Direktur Utama Hutama Karya (Persero) Bintang Perbowo mengatakan, saat ini proses menuju holding BUMN tinggal dua langkah lagi. Saat ini, draft aturan pembentukan holding infrastruktur sudah masuk ke meja Sekretariat Negara.
Baca Juga: Holding BUMN Infrastruktur dan Perumahan Tunggu Tinta Jokowi
Setelah itu, nantinya draft aturan tersebut akan diserahkan oleh Presiden Joko Widodo untuk ditandatangani. Memang diakuinya, dirinya tidak bisa memprediksi kapan aturan mengenai holding ini akan disetujui oleh Presiden Jokowi sebab hal tersebut di luar kewenangan dari Perseroan.
“Semua prosesnya sudah di setneg tingfal mungkin ke Bapak Presiden (Jokowi) itu diluar kehendak kami,” ujarnya dalam acara Ngobras BUMN di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (5/9/2019).