Selain itu, kebijakan OSS juga seringkali di berbuntut jalan buntu di tingkat pemerintah daerah. Lantaran, tidak semua pemerintah daerah mempunyai desk khusus yang mengurus OSS.
"Hal ini yang seringkali dari berbagai diskusi dengan pengusaha atau investor menjadi faktor penghambat investasi di Indonesia," ungkapnya.
Yusuf juga menilai, meski Pemilu 2019 sudah berjalan dengan baik, namun hal itu bukan satu-satunya pertimbangan investor untuk menanamkan dana di Indonesia. Kata dia, investor juga melihat prospek ekonomi, kerentanan ekonomi, dan daya saing tenaga kerja suatu negara.
"Di mana dari ketiga poin itu, Indonesia masih mempunyai pekerjaan rumah (PR). Memang ekonomi Indonesia tetap tumbuh di tengah gejolak global, namun sangat rentan karena masih mempunyai PR dalam mengelola defisit transaksi berjalan," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)