JAKARTA - Perusahaan penyedia layanan transportasi online Gojek mengaku tengah mempercepat peningkatan modal. Di mana hal tersebut digunakan untuk mendorong ekspansi pada layanan pembayaran praktis dan pengantaran makanan.
Hal itu dilakukan melalui pengumpulan dana sebesar USD2 miliar dalam putaran pendanaan yang sedang berlangsung sebelum akhir tahun.
Baca juga: Fakta di Balik Gojek Vs Bos Taksi Malaysia, Nomor 8 Perparah Polemik
Presiden Gojek Grup Andre Soelistyo mengatakan, Startup Indonesia tersebut telah mengumpulkan sekitar USD1 miliar dari Tencent dan lainnya pada awal 2019, tetapi masih mencari modal. Amazon.com Inc. dikabarkan telah masuk pembicaraan untuk bergabung dengan putaran saat ini untuk meningkatkan kehadirannya di Asia Tenggara.

Namun, Soelistyo menolak untuk mengomentari calon investor yang baru. Dirinya lebih menginginkan membahas akan ekspansinya.
Baca juga: Gojek Jadi Kontroversi, Menhub Malaysia: Banyak yang Bingung
Di mana, berkat ekspansi yang dilakukan dan berkembang ke seluruh Asia Tenggara, Gojek telah menangani sekitar USD1,5 miliar transaksi di luar Indonesia.
“Saya dapat mengatakan Go-Jek saat ini baru ada di 4 negara dan mudah-mudahan dapat ada di enam negara,” kata Andre.
Selain itu, Gojek pun dinilai cepat dalam mengembangkan bisnis internasional dari nol setelah mendirikan perusahaan di negara-negara seperti Singapura dan Vietnam pada sembilan bulan sebelumnya.
Baca juga: Gojek Jadi Kontroversi, Menhub Malaysia: Banyak yang Bingung
Gojek saat ini sedang berusaha mengalahkan Grab Holdings Inc. yang berbasis di Singapura dalam penyediaan sejumlah besar layanan internet yang diharapkan oleh kedua perusahaan untuk berkembang menjadi aplikasi super yang serbaguna.