JAKARTA - Presiden Ketiga RI BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat hari ini. Banyak kenangan akan sejarah perekonomian yang sangat berarti bagi Indonesia.
Salah satunya, menundukan dolar terhadap Rupiah pada masa-masa krisis moneter.
 Baca juga: Mengenang Sosok Habibie, Mendag: Demokrasi Lahir pada Era Kepemimpinannya
Dari berbagai sumber, Jakarta, Rabu (11/9/2019), Mantan pendiri Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) juga berkontribusi lewat sejumlah kebijakan ekonomi pada masa genting usai krisis ekonomi 1998 semasa menjabat sebagai presiden.
Â
Salah satu prestasinya adalah berhasil memangkas nilai tukar Rupiah terhadap dolar dari kisaran Rp15.000 per USD. Di mana ditekan hingga Rp6.500 per USD.
 Baca juga: BJ Habibie Meninggal Dunia, Ini 5 Kebijakan Ekonomi yang Ditinggalkan
Nilai tersebut pun tidak pernah dicapai lagi di era pemerintahan selanjutnya. Selain itu, ia juga memulai menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi perekonomian.
Untuk menyelesaikan krisis moneter dan perbaikan ekonomi Indonesia, BJ Habibie melakukan langkah-langkah berikut:
- Melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan BPPN dan unit Pengelola Aset Negara
- Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah
- Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga di bawah Rp. 10.000,00
- Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri
- Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF
- Mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang Tidak Sehat
- Mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Follow Berita Okezone di Google News
(rzy)