Jokowi juga mengingatkan bahwa pemerintah harus bekerja cepat dalam memperbaiki ekosistem invetasinya agar bisa dilirik investor. Sehingga, ia tak ingin adanya permasalahan yang justru datang dari regulasi itu yang dibuat pemerintah.
"Saya tahu dalam 5 tahun ini memang sudah ada peningkatan sehingga daya saing kita naik, dan kita juga mulai penyederhanaan perizinan lewat OSS, tapi dalam faktanya itu belum cukup. Tidak cukup!" tegasnya.
Baca Juga: Kalah Saing dari Vietnam, Indonesia 'Sakitnya' Tuh di Sini
Jokowi ingin pemerintah bekerja lebih cepat lagi dalam memperbaiki ekosistem investasi. Pasalnya, negara-negara pesaing lainnya telah berbenah dan berlomba-lomba dalam menawarkan berbagai tawaran yang menarik untuk berinvestasi.
"Sehingga yang saya ceritakan kemarin 33 perusahaan tidak ada satupun yang ke Indonesia itu saya kira ini menjadi catatan besar bagi kita. Sampai saat ini saya masih sering menerima keluhan para investor yang menghadapi kendala-kendala karena regulasi, perizinan berinvestasi di negara kita yang betul-betul prosedural, terlalu banyak aturan, terlalu banyak UU-nya, berbelit-berbelit," terangnya.
(Rani Hardjanti)