JAKARTA - Rasio elektrifikasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) diyakini mencapai 100%. Saat ini rasio elektrifikasi di NTT mencapai 73,7%, angka meningkat dibanding tahun lalu yang hanya 62%.
Baca Juga: PLN Percepat Rasio Elektrifikasi 100% di 2024
Peningkatan rasio elektrifikasi di NTT karena salah satu provinsi yang tertinggi dalam optimalisasi penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), khususnya dalam pemanfaatan energi surya melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"Pengerjaan projek PLTS di NTT dilakukan melalui penggunaan bidang lahan tanah yang tidak lagi produktif, sehingga nilai ekonomisnya akan bisa terkonversi melalui aplikasi PLTS,” kata GM PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT Ignatius Rendoyoko dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (16/9/2019).
Baca Juga: Seluruh Desa di Indonesia Ditargetkan Teraliri Listrik pada 2019
Direktur Human Capital Management (HCM) PLN Muhamad Ali mengatakan, peningkatan rasio elektrifikasi ini dapat terjadi salah satunya karena adanya dukungan sumber energi terbarukan (EBT) yang melimpah di wilayah tersebut.
“Saat ini lebih dari Rp9 miliar sudah investasi yang tertanam pada enam pembangunan sumber EBT meliputi PLTP panas bumi; PLTMH mikro hidro; PLTS tenaga surya dan PLTB tenaga bayu. Melalui sinergi dengan pemerintah desa, maka pelaksanaan program Tim Percepatan Listrik Pedesaan terlaksana dengan baik,” papar Ali.