JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penandatangan perjanjian kerjasama jalan tol (PPJT) jalan tol Semarang-Demak pada hari ini. Setelah dilakukan penandatangan ini nantinya dilanjutkan dengan pencarian kredit perbankan dan setelah itu dilakukan pembangunan.
Namun, BUJT sudah bisa memulai pekerjaannya misalnya dengan penyiapan lahan dan anggaran, sehingga ketika mendapatkan pendanaan, konstruksi bisa segera dilakukan.
 Baca Juga: Tol Semarang-Demak Juga Berfungsi sebagai Tanggul Rob
Penandatangan perjanjian dilakukan bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) oleh konsorsium PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (WIKA) dan PT Misi Mulia Metrical yang diberi nama PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.
Dalam acara tersebut, dihadri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Selain itu hadir juga Direktur Jenderal Bina Marga Sugiyartanto, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Isa Rachmatarwata, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit hingga Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat.
 Baca Juga: 2 Kontraktor Tertarik Bangun Jalan Tol Tanggul Rob Laut di Semarang
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan jalan tol ini sudah sangat ditunggu oleh warga Semarang. Karena selain sebagai jalan bebas hambatan, jalan tol ini diproyeksikan menjadi tanggul rob.
“Ini kan kita bangun tanggul laut untuk memperkuat dalam menghadapi rob ini,” ujarnya dalam acara penandatangan PPJT di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (23/9/2019).
Basuki menambahkan, total biaya investasi yang dibenamkan untuk menggarap proyek sepanjang 26,99 kilometer ini mencapai Rp15,3 triliun. Dari total panjang tersebut, konsorsium bertugas untuk menggarap konstruksi sepanjang 16,3 kilometer.
“Total investasi Rp15,3 triliun. Kami ucapkan terima kasih telah dapat menyelesaikan administrasinya melalui lelang,” katanya.