Beberapa perusahaan yang mendapatkan pendanaan terbesar di wilayah ini termasuk Ant Financial Services Group di China, perusahaan Gojek di Indonesia, dan Preferred Networks di Jepang.
Asia juga merupakan wilayah di mana sebagian besar inovasi teknologi terjadi, terutama di dunia kecerdasan buatan dan realitas virtual, yang dipelopori oleh Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Singapura, India, dan Indonesia. Tetapi sektor-sektor lain, seperti konsumen dan ritel, juga tidak jauh tertinggal. Saat ini setidaknya terdapat tiga sektor paling diminati di Asia.
1. E-commerce
India secara populer diharapkan menjadi pasar e-commerce besar berikutnya, dengan spesifik konsumsi barang. Kepopuleran e-commerce secara besar-besaran dalam dekade terakhir dengan Flipkart, Snapdeal, dan Firstcry di India mengimbangi Amazon di masa-masa awalnya. Bahkan para pemain besar baru di wilayah ini mungkin juga lokal.
2. Bisnis Online to Offline (O2O)
China adalah pemimpin dalam model bisnis online-ke-offline dan mereka akan terus berkembang, kata Orlovski. Online-to-offline adalah tempat platform digital digunakan untuk melakukan pembelian dari bisnis fisik, seperti yang dilakukan Alibaba di China melalui toko Hema, atau JD.com di toko 7Fresh.
Jack Ma bahkan menyebut ritel baru ini sebagai sebuah fenomena di mana batas antara perdagangan offline, seperti toko batu bata dan mortir, dan online hilang. Tak hanya itu, belanja pun kini telah menjadi pengalaman pribadi yang intim.
3. Pengiriman dan Logistik
Indonesia akan menjadi pasar pengiriman dan e-commerce yang sedang naik daun. Gojek, Lazada, Zalora, Bhinneka, Tokopedia dan Blibli adalah beberapa nama terbesar di sektor ini saat ini.
Industri ini digadang-gadang akan siap untuk tumbuh setiap tahun pada tingkat 9,3 persen atau senilai USD16,34 miliar pada tahun 2023. Jumlah pembeli online diperkirakan akan tumbuh menjadi 43,89 juta pada 2022. Sementara rata-rata belanja online terlihat naik menjadi USD375 juta.

(Dani Jumadil Akhir)