Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dolar AS Melemah terhadap Euro dan Yen

Feby Novalius , Jurnalis-Kamis, 03 Oktober 2019 |07:35 WIB
Dolar AS Melemah terhadap Euro dan Yen
Ilustrasi Dolar AS. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

NEW YORK - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah  terhadap euro dan yen pada perdagangan Rabu. Hal ini juga sejalan dengan jatuhnya pasar saham AS di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global dan data penurunan tajam dalam aktivitas manufaktur AS.

Baca Juga: Dolar AS Tertekan Pelemahan Industri Manufaktur

Dolar AS tertekan usai sentimen negatif, pertama dari data pekerjaan di sektor swasta menunjukkan angka yang lebih rendah dari perkirakan pada September. Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan jumlah pekerja di sektor swasta hanya mencapai 135.000 pekerjaan. Jumlah tersebut turun dari 157.000 pada Agustus.

Ilustrasi dolar AS

"Dengan laporan ADP, reaksi awal bahwa angkanya tidak lebih buruk karena kemarin data manufaktur lebih mengkhawatirkan karena memiliki komponen pekerjaan yang cukup lemah," kata Kepala Strategi FX Exchange Bank of Canada Erik Bregar, dikutip dari Reuters, Kamis (3/10/2019).

Baca Juga: Euro Tertekan Inflasi Jerman, Dolar AS Kian Perkasa

Kumudian, sentimen negatif kedua terhadap dolar adalah pelemahan aktivitas manufaktur di AS. Ini menjadikan Amerika Serikat sebagai negara terbaru yang menderita penurunan manufaktur di tengah perang dagang antara AS dengan China.

Dalam perdagangan, dolar turun 0,3% terhadap yen menjadi 107,39 yen. Mencerminkan permintaan investor akan aset yang lebih aman setelah data manufaktur meningkatkan kekhawatiran tentang kesehatan global ekonomi.

Euro naik 0,1% terhadap dolar menjadi USD1,0944. Kemudian dolar Australia turun 0,2% menjadi USD0,6696, terlemah sejak awal 2009. Pound turun 0,1% pada USD1,2290 di tengah keraguan apakah Perdana Menteri Boris Johnson tawaran final Brexit ke Uni Eropa akan diterima dengan baik oleh Brussels.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement