NEW YORK - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) jatuh terhadap mata uang yen Jepang pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), tertekan kekhawatiran tentang perundingan perdagangan AS-China.
Namun, dolar AS tetap menguat terhadap mata uang lainnya karena Ketua Federal Reserve Jerome Powell menahan diri untuk tidak kembali memangkas suku bunga lebih lanjut setelah data menunjukkan penurunan tak terduga pada inflasi. Demikian seperti dilansir Reuters, Jakarta, Rabu (9/10/2019).
Baca Juga: Dolar Melemah Tipis di Tengah Penurunan Pengangguran di AS
Dolar AS berada di bawah tekanan setelah Departemen Luar Negeri AS telah memberlakukan pembatasan visa pada pemerintah China dan pejabat Partai Komunis yang diyakini bertanggung jawab atas penahanan atau penyalahgunaan minoritas Muslim di provinsi Xinjiang.
Pada hari Senin, Departemen Perdagangan AS juga telah membuat daftar hitam perusahaan-perusahaan China atas perlakuan Beijing terhadap mayoritas etnis minoritas Muslim, dan Presiden Donald Trump mengatakan kesepakatan perdagangan tidak mungkin cepat.
Baca Juga: Dolar Anjlok Imbas Data Ekonomi AS yang Memburuk
Dolar AS turun 0,18% menjadi 107,09 yen. Mata uang Jepang cenderung menguat selama tekanan geopolitik atau finansial karena Jepang adalah negara kreditor terbesar di dunia.
