Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Protes ke Uni Eropa, Menteri Susi Minta Tarif Ekspor Ikan Dibebaskan

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 14 Oktober 2019 |14:19 WIB
Protes ke Uni Eropa, Menteri Susi Minta Tarif Ekspor Ikan Dibebaskan
Menteri KKP Susi Pudjiastuti (Foto: Okezone.com/Instagram Menteri Susi)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti akan mengajukan protes kepada Uni Eropa terkait tingginya tarif ekspor yang dikenakan kepada produk perikanan Indonesia. Saat ini tarif ekspor ikan dari Indonesia menuju Eropa adalah sebesar 20%.

Tarif ini lebih besar dari negara-negara pesaing Indonesia lainnya seperti Vietnam. Menurutnya, hal tersebut tidak adil mengingat Vietnam mendapatkan ikannya dari hasil mencuri di perairan Indonesia.

Baca Juga: Ekspor Ikan RI ke Eropa Kalah dari Vietnam karena Diskriminasi

"Saya bilang nanti kita ancam Uni Eropa kalau tidak mau turunkan tarif. Masak negara yang curi ikan dapat 0%, Indonesia yang ikannya dicuri bayar 20%," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian KKP, Jakarta, Senin (14/10/2019).

Menurut Susi, Indonesia menginginkan agar Uni Eropa juga bisa membebaskan tarif impor ikan asal Indonesia seperti perlakuan Amerika Serikat (AS) kepada Indonesia. Apalagi Indonesia sendiri sudah berkomitmen untuk memerangi illegal fishing sejak tahun 2015.

Menteri Susi

"Makanya Amerika nomor 1. Itupun karena keberhasilan UU illegal fishing. Karena kita perangi Amerika mau itu tanpa perundingan bertele-tele kita minta saja," katanya.

Menurut Susi, tanpa tarif 0% produk ikan Indonesia akan kalah bersaing dengan Thailand atau Vietnam. Oleh karena itu biasanya untuk mengkali hal tersebut Indonesia mengekspor ikannya ke Eropa melalui Vietnam ataupun Thailand.

Baca Juga: Menteri Susi Lepas Ekspor 15.000 Kg Gurita ke Jepang

"Jadi produk kita sekarang tidak bisa masuk Eropa karena terlalu mahal jadinya. Produk kita plus 20%. Ya orang Vietnam beli dari kita. Kita catat kemarin banyak impor kita. Jadi kita kalah harga," katanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement