JAKARTA - Uber dikabarkan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Pasalnya, PHK ini merupakan ketiga kalinya dilakukan.
Melansir Dailymail, Jakarta, Rabu (16/10/2019), di putaran ketiga ini, Uber memangkas pegawainya hingga 350 karyawan. PHK tersebut membuat Uber telah mem-PHK 1.000 karyawan dalam 3 bulan.
Baca juga: Ingin Terus Kompetitif, Uber Pecat 435 Karyawan
Seperti diketahui, perusahaan transportasi online ini tercatat telah memecat lebih dari 800 karyawan tahun ini selama dua putaran di bulan Juli dan September 2019.

Dan sekarang, Uber disebut-sebut akan melakukan PHK massal tahap tiga di beberapa divisi, termasuk dibagian pengembangan mobil mandiri dan departemen pengiriman makanan Uber Eats.
Baca juga: Uber Uji Coba Layanan Taksi Terbang di Melbourne
CEO Dara Khosrowahahi memberi tahu kepada karyawannya melalui email pada hari Senin 14 Oktober 2019 tentang pengurangan pekerjaan yang melanda di Amerika Serikat, Kanada, Amerika Latin, Eropa, Timur Tengah dan Afrika.
Dalam pernyataan yang sama dengan sebelumnya, menurut TechCrunch ia mengatakan bahwa perubahan adalah bagian dari langkah-langkah restrukturasi untuk memastikan bahwa yang berada di perusahaan itu adalah orang-orang yang tepat dan berperan sesuai dengan kemampuannya.
Baca juga: Morgan Stanley dan 28 Bank Jadi Penjamin IPO Uber
"Hari-hari seperti saat ini sangat berat bagi kita semua, termasuk para tim kepemimpinan eksekutif. Saya akan melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa kami tidak akan melakukan hal yang sama dikemudian hari," Ujar Khosrowshahi.
Ia juga mengatakan bahwa selama beberapa bulan terakhir para pemimpinnya telah melihat dengan cermat bersama tim mereka untuk memastikan organisasi yang ia bangun sudah terstruktur dengan baik atau belum.