JAKARTA - Pemerintah menargetkan optimalisasi aset di PT Tuban Petrochemical Industries (Tuban Petro) akan menghemat devisa negara hingga USD6,6 miliar pada tahun 2030, atau rata-rata Rp5 triliun per tahunnya. Perusahaan tersebut akan diberdayakan sehingga meningkatkan produksi petrokimia dalam negeri dan mengurangi impor.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata, produksi industri petrokimia di dalam negeri hanya mampu memenuhi 50%-60% kebutuhan secara nasional, sehingga impor petrokimia memang masih tinggi. Hal ini yang mendorong pemerintah untuk melakukan restrukturisasi di Tuban Petro untuk meningkatkan produktivitas.
Baca Juga: Pembangunan Kilang Tuban Dimulai Tahun Depan
"Sehingga bisa dibangun sektor industri yang mampu membantu mengurangi defisit (transaksi berjalan), bisa melakukan penghematan devisa Rp5 triliun per tahun dari kemampuan produksi petrokimia sendiri di dalam negeri." ujar Isa di Kantor Ditjen Kekayaan Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Di samping menghemat devisa, Tuban Petro juga diyakini bisa berkontribusi Iebih untuk pendapatan negara lewat dividen. Serta mampu menyediakan lapangan kerja baru bagi sekitar 14.500 orang.