Namun yang tidak banyak diketahui, ternyata konsumsi masih sangat tinggi. Karena menurutnya, masih banyak masyarakat yang mau spending uangnya untuk berkunjung ke mal baik itu hanya untuk makan maupun hanya sekedar mencari hiburan.
Selain itu, beberapa agen perjalanan juga ramai peminatnya. Hal tersebut menurutnya cukup membuktikan jika konsumsi masyarakat tetap tinggi meskipun banyak yang mengatakan adanya penurunan daya beli.
"Kalau dibilang daya beli melemah kenapa di mal ramai. Kulinery leasure, traveling entertaiment, dana pihak ketiga dalam bentuk saving. Berarti kan bukan kemampuan masyarakat," jelas Roy.
Jika melihat hal tersebut menurut Roy, bukan daya beli lah yang menurun. Melainkan adanya pergeseran pola belanja yang dilakukan oleh masyarakat seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju.
"Tapi hanya karena cara kerja atau perilaku konsumen yang mengacu pada belanja efektif, belanja efisien belanja secukupnya. karena masyarakat dan konsumen sudah mulai smart lebih mengutamakan adanya saving adanya alokasi kesehatan alokasi pendidikan akibat masyarakat kita yang sudah lebih modern," jelasnya.
(Rani Hardjanti)