JAKARTA- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Kerjasama ini mendukung rencana restrukturisasi yang akan dilakukan oleh Merpati.
PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) juga mendapatkan bantuan dari 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan tujuan bisa mendapatkan profit kembali setelah cukup lama tengkurap.
Adapun 10 BUMN tersebut yakni PT Garuda Indonesia (Persero), PT Semen Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero), Perum Bulog, Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT PLN (Persero), Bank Mandiri, Bank BTN, Bank BNI, hingga Bank BRI.
Oleh sebab itu, Jakarta, Senin (20/10/2019), Okezone akan merangkum fakta-fakta mengenai Garuda berupaya selamatkan merpati.
1. 10 BUMN Keroyokan Bangkitkan Merpati agar Terbang Lagi
PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) mendapatkan bantuan dari 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membangkitkan kembali maskapai penerbangan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendukung komitmen restrukturisasi bisnis Merpati.
Adapun komitmen strategis tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Garuda Indonesia bersama dengan Merpati Airlines yang turut melibatkan dukungan dari sembilan BUMN lainnya dalam upaya percepatan restrukturisasi bisnis Merpati Nusantara Airlines.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengatakan, untuk kerjasama dengan Garuda, Merpati Airlines bekerjasama dalam bidang Pelayanan Kargo Udara, Ground Handling, Maintenance Repair & Overhaul (MRO) dan Training Center.
"Jadi kerjasama ini membantu Merpati untuk on goin concern. Mendatangkan bisnis untuk Merpati tetapi Garuda juga dalam hal ini tidak merugi dan tidak terbebani plus Garuda juga bisa kembangkan pasarnya di Indonesia dan internasional," ujarnya dalam acara penandatanganan kerjasama di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
2. Dapat Bantuan 10 BUMN, Bos Merpati Merinding
PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) mendapatkan bantuan dari 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan tujuan bisa mendapatkan profit kembali setelah cukup lama tengkurap. Asal tahu saja, Merpati tidak lagi beroperasi sejak 2014 menyusul utang yang menggunung.
Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines Asep Ekanugraha mengatakan, pihaknya mengaku terharu bisa didukung oleh saudara-saudaranya sesama BUMN. Langkah ini cukup membantu perusahaan melakukan restrukturisasi kembali perusahaan yang disebut sebagai Jalak Bali itu.
"Saya berdiri di sini lihat backdrop pertama agak merinding. Empat tahun lalu di bulan yang sama akhirnya ada surat pemegang saham untuk merestrukturisasi Merpati," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (16/10/2019)