Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Fakta Airlangga Jadi Menko Perekonomian, Nomor 6 Pesan Sakti dari Darmin

Adhyasta Dirgantara , Jurnalis-Kamis, 24 Oktober 2019 |12:43 WIB
7 Fakta Airlangga Jadi Menko Perekonomian, Nomor 6 Pesan Sakti dari Darmin
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam periode kedua pemerintahannya di Kabinet Indonesia Maju. Dengan demikian, Airlangga tetap melanjutkan kariernya sebagai menteri setelah masa jabatannya sebagai Menteri Perindustrian habis.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah memanggil Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan. Airlangga yang merupakan Ketua Umum Golkar ini mengatakan dirinya akan menjadi menteri yang membahas defisit neraca perdagangan hingga kawasan-kawasan ekonomi.

"Maka itu diharapkan kawasan ini bisa memilih beberapa industri unggulan terkait dengan mengurangi defisit neraca perdagangan," ujar dia di Istana.

Baca Juga: Utang BUMN Numpuk, Erick Thohir: Yang Bahaya Itu Kalau Dikorupsi

Namun, apakah Airlangga mampu melanjutkan tren positifnya? Pasalnya. jabatan yang Dia emban sekarang pun berbeda dari Menperin. Berikut beberapa fakta seputar Airlangga yang berhasil dirangkum, Okezone, Kamis (24/10/2019).

1. Dapat ucapan selamat datang dari Darmin Nasution

Menko Perekonomian sebelumnya Darmin Nasution mengucapkan selamat datang kepada Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian teranyar. "Selamat datang di Kantor Menko Perekonomian. Namanya kantor Kemenko jangan dibandingkan dengan kantor kementerian teknis, memang seperti ini ruangannya, tapi dari sini sudah banyak sekali melahirkan langkah-langkah besar bagi negara ini," ucap Darmin dalam sambutannya kepada Airlangga di Gedung Kemenko Perekonomian.

airlangga

2. Diminta tuntaskan persoalan neraca perdagangan

Saat dipanggil ke Istana oleh Presiden Jokowi, dirinya mengaku diminta untuk dicarikan produk yang bisa menyelesaikan persoalan neraca perdagangan. Tentu dari berbagai produk yang bisa menurunkan impor non migas.

"Salah satunya, seperti terkait dengan substitusi impor. Bagaimana meningkatkan efisiensi dan peningkatan produksi dan implementasi biofuel dan juga bagaimana mengembangkan kawasan yang bisa menggenjot sektor tesktil dan yang lain," tutur Airlangga.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement