NEW YORK - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) jatuh ke level terendah dalam 10 hari terakhir terhadap sekeranjang mata uang utama pada perdagangan Kamis. Hal ini karena investor mengevaluasi apakah Federal Reserve kembali menurunkan suku bunga ke depannya.
Baca Juga: Dolar Terancam Lemah karena China hingga Rusia Akan Melakukan Dedollarisasi
The Fed menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis point ke tingkat 1,50% -1,75%. Kebijakan itu berbeda dengan pernyataan sebelumnya, di mana Bank Sentral akan bertindak sesuai untuk mempertahankan ekspansi ekonomi, bahasa yang dianggap sebagai tanda penurunan suku bunga di masa depan.

Pelaku pasar tetap khawatir tentang perlambatan ekonomi AS karena perang perdagangan antara Amerika Serikat dan China berlanjut.
Indeks dolar turun serendah 97,22, terendah sejak 21 Oktober, sebelum kembali ke 97,36 atau turun 0,29% pada hari itu. Ini naik 98,00 pada hari Rabu setelah keputusan Fed, tertinggi sejak 17 Oktober.
Baca Juga: Dolar AS Lesu di Tengah Penurunan Suku Bunga The Fed
"Ada pandangan bahwa dolar AS itu mahal karena ekonomi global mungkin akan pulih tahun depan. Karena itu biasnya adalah menjual dolar," kata Ahli Strategi Valas UBS Vassili Serebriakov, dikutip dari Reuters, Jumat (1/11/2019).