Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dolar Terancam Lemah karena China hingga Rusia Akan Melakukan Dedollarisasi

Maghfira Nursyabila , Jurnalis-Kamis, 31 Oktober 2019 |11:34 WIB
Dolar Terancam Lemah karena China hingga Rusia Akan Melakukan Dedollarisasi
Ilustrasi Dolar AS. (Foto: Okezone.com/Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Dolar AS hingga kini masih menjadi mata uang utama di dunia selama beberapa dekade terakhir. Hanya saja penggunaan dolar ke depan akan melemah ketika negara-negara mengedepankan kepentingannya.

Seorang wanita dari Institut Analisis Keamanan Global Anne Korin mengatakan, penggerak utama seperti China, Rusia dan Uni Eropa memiliki motivasi kuat untuk melakukan de-dollarisasi (mengganti penggunaan mata uang dolar).

Baca Juga: Dolar AS Lesu di Tengah Penurunan Suku Bunga The Fed

"Kami tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi yang kami tahu adalah situasi saat ini tidak akan berkelanjutan," ujar Korin, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (31/10/2019).

Ilustrasi dolar AS

Salah satu alasan yang mendorong mereka menjauh dari greenback adalah prospek tunduk pada yurisdiksi AS, jika mereka bertransaksi dalam dolar.

Menurut Korin, ketika dolar AS digunakan atau transaksi diselesaikan melalui bank Amerika, entitas tunduk pada yurisdiksi negara , bahkan jika mereka tidak ada hubungannya dengan AS.

Baca Juga: AS Diproyeksi Pangkas Suku Bunga, Dolar Tertekan

Penarikan Washington secara sepihak dari perjanjian nuklir Iran pada 2018, yang diikuti oleh pemulihan sanksi terhadap Tehran. Situasi itu membuat perusahaan multinasional Eropa rentan terhadap hukuman dari Washington jika mereka terus melakukan bisnis dengan Iran.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement