JAKARTA - Sering terdengar bahwa orang-orang terkaya di dunia ada yang tidak lulus pendidikan. Hal tersebut melihat dari sosok Pendiri Microsoft Bill Gates dan CEO Facebook Mark Zuckerberg.
Kedua sosok tersebut memang membuat anak-anak milenial merasa tak perlu lulus asal mempunyai bakat. Sayangnya, para milenial harus memikirkan ulang kembali, karena mayoritas orang kaya ternyata memiliki pendidikan yang tinggi.
Mengutip Forbes, Jakarta, Rabu (6/11/2019), hampir 80% miliarder dalam data 400 orang terkaya memiliki ijazah perguruan tinggi dari tingkat Diploma. Bahkan, 40% di antaranya mendapat gelar sarjana.
Baca juga: TikTok Sukses, Zhang Yiming Kini Jadi Miliarder Pemilik Rp226,8 Triliun
Dari jumlah tersebut, 151 miliarder menuntut ilmu di universitas negeri, seperti UC Berkeley, Oregon State University, dan Western Michigan University. Ada juga universitas swasta seperti Massachusetts Institute of Technology, Vanderbilt University dan University of Chicago.
Tercatat, ada sekira 78 gelar di bidang bisnis dan 39 gelar di bidang hukum. Bahkan, ada 20 orang yang bergelar doktor.
Baca juga: Fakta Tentang Orang Kaya yang Jarang Diketahui
Oleh sebab itu, berikut 5 universitas yang hasilkan orang terkaya di dunia:
1. Harvard University: 31 Lulusan

Harvard menduduki tempat pertama berkat Harvard Business School. Tidak ada satu gelar yang menandingi jumlahnya dari Harvard M.BA.
Mantan Walikota New York, dan salah satu pendiri Bloomberg LP, Michael Bloomberg, mendapatkan gelar tersebut. Begitu juga dengan 25 rekan-rekannya, termasuk pendiri Hedge Fund Titan Ray Dalio, Pemilik New England Patriots Robert Kraft, dan tiga dari daftar 56 wanita paling kaya tahun ini.
Baca juga: Daftar Orang Terkaya di Dunia, 1%-Nya dari Singapura
CEO Fidelity Investments Abigail Johnson, pendiri SHI International sekaligus CEO Thai Lee, mantan CEO eBay dan pendiri Hewlett-Packard Meg Whitman mereka mendapatkan gelarnya di Harvard M.B.A.
Sementara, tokoh media terkemuka Sumner Redston menempuh pendidikan di Harvard Law School, begitu juga dengan ikon perumahan Mortimer Zuckerman, Investor David Bonderman, dan Paul Singer. Jack Dangermond mendapat gelar master di Landscape Architecture dari Harvard Graduate School of Design pada 1969, tahun yang sama Ia dan istrinya sekaligus penemu Esri, Laura, pemimpin industri dalam perangkat lunak Sistem Informasi Geografis yang digunakan untuk membuat peta digital.
2. Stanford University: 25 Lulusan
Lulusan dari Stanford University kedua terbanyak setelah Harvard University. Dari 25 lulusan yang mendapat gelar dari California Universitu, 15 mendapatkan gelar M.B.A. termasuk pendiri Nike Phil Knight, pelopor Rokerafe Charles Schwab dan Laurene Powell Jobs, yang mewarisi miliaran solar saham Apple dan Disney dar almarhun suaminya, Steve Jobs.
Tiga anggota dari The Forbes 400 juga mendapat gelar gabungan J.D. dan M.B.A dari Stanford’s Business and Law Schools yaitu mantan CEO Bechtel Group Riley Bechtel, investor Penny Prtizker dan Orlando Bravo.
Karyawan Microsoft, Charles Simonyi juga memperoleh gelar Ph.D bidang ilmu komputer di Stanford University.
Dua pendiri Google, Sergey Brin dan Larry Page juga mahasiswa pascasarjana Stanford University jurusan Stanford School of Engineering. Mereka menjalankan proyek ‘Backrub’ pada komputer di kamar asrama mereka dan keduanya lulus dengan gelar master ilmu komputer sebelum bergabung dengan Google tahun 1998.
Pendiri Yahoo, Jerry Yang dan David Filo, bertemu di Stanford dan mendapatkan gelar master dalan teknik listrik, namun mereka di drop out, setelah itu mendirikan Yahoo tahun 1994.
3. Columbia University: 12 Lulusan

Sebelum Warren Buffet menjadi salah satu investor tersukses di dunia, ia seorang mahasiswa pascasarjana di Columbia Business School. Buffet belajar ekonomi investasi di bawah ajaran Benjamin Graham dan David Dott. Kemudian Buffet mendapat gelar M.S. dalam bidang ekonomi pada tahun 1951. Lalu, ia bekerja di perusahaan Benjamin Graham sebelum memulai usahanya sendiri.
Sebagian besar alumni Columbia menerima gelar M.B.A dari Columbia Business School, termasuk pendiri Hedge Fund Titan Leon Cooperman, pengusaha real estate Jerry Speyer, dan pengusaha ekuitas swasta Henry Kravis, dan Robert Smith.
Awal tahun ini, Smith mengejutkan Morehouse College ketika Ia berjanji akan melunasi pinjaman siswa saat lulus. Smith sendiri adalah seorang pembicara lulusan Columbia University. John Utendahl, mentornya, meminta Smith untuk membantunya bekerja di Wall Street.
Ahli Waris Walmart, Rob Walton dan pengusaha real estate, Richard LeFrak mendapat gelar J.D. dari Columbia Law School. Lain halnya dengan Investor Len Blavatnik yang mendapat gelar M.S. dalam ilmu komputer di University Engineering Columbia tahun 1981. Di tahun yang sama, Kapitalis Ventura Douglas Leone mendapat gelar M.S dalam teknik industri.
4. University of Pennsylvania: 8 Lulusan
Delapan anggota The Forbes 400 menempuh pendidikan di Sekolah Bisnis, Wharton. CEO Perusahaan MacAndrews & Forbes, serta Direktur Revlon, Ronal Perelman. Ronald Perelmen bahkan diberi penghormatan berupa penamaan tempat di kampus dengan nama Penel’s Perelman Quadrangle.
Lulusan University of Pennsylvania lainnya, seperti gembong penjahat yang sudah menjadi dermawan Michael Miken, Pemilik Mars Candy Victoria Mars, pewaris minyak Lee Bass, pengusaha perumahan (real estate) Mortimer Zuckerman (Ia juga menerima LLM dari Harvard), investor Marc Rowan, investor Michael Moritz, dan CEO US Airways Group Rakesh Gangwal sebelum meluncurkan IndiGo (maskapai penerbangan terbesar di India), pada 2006.
5. Northwestern: 5 Lulusan

Empat dari lima lulusan Northwestern dalam daftar The Forbes 400, menerima gelar J.D dari bidang hukum. Termasuk pewaris Hyatt Hotel, Daniel Pritzker dan J.B Pritzker.
Pada tahun 2015, universitas berganti nama menjadi Northwestern Pritzker School of Law setelah J.B. — yang sekarang menjadi gubernur Illinois — dan istrinya M.K. membuat hadiah USD100 juta, saat itu termasuk sumbangan tunggal terbesar untuk sekolah hukum mana pun.
Investor Mark Walter juga mendapat gelar J. dari Northwestern, seperti halnya pengembang real estate Neil Bluhm.
Bluhm telah menjadi pemberi sumbangan universitas sejak lama. Melalui yayasannya, memberikan USD25 juta kepada Northwestern Medicine Bluhm Cardiovascular Institute November lalu.
(Fakhri Rezy)