JAKARTA – Jumlah orang kaya di China bertambah. Pengusaha China berhasil meraup untung meskipun terjadi perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Tercatat, ada 60 orang kaya baru di China tahun ini.
Para pengusaha ini meraup untung di banyak sektor mulai dari biotek dan baterai mobil listrik hingga obat generik dan produk perawatan kulit. Setidaknya setengah lusin dari pendatang baru adalah penjual makanan atau minuman kepada konsumen, menjual leher bebek, teh susu, kacang-kacangan dan bumbu hot pot.
Setidaknya harus memiliki kekayaan bersih minimum USD1 miliar atau sekitar Rp14 triliun (Rp14.044 per USD) untuk masuk ke daftar orang terkaya di China. Secara keseluruhan, para pendatang baru ini, berusia 33-74 tahun.
Baca Juga: 5 Kampus Penghasil Miliarder, Paling Banyak Harvard
Berikut 10 miliarder baru di daftar orang kaya China dilansir dari Forbes.
1. Li Yongxin
Kekayaan bersih: USD9,1 miliar atau Rp127 triliun
Umur: 43 tahun
Sumber kekayaan: Pendidikan
Miliarder baru terkaya Cina memasuki bisnis pendidikan pada tahun 1999 dan segera mengalihkan fokusnya untuk menyediakan layanan persiapan untuk ujian pegawai negeri. Ia mendirikan Teknologi Pendidikan Offcn pada 2010, debutnya di Bursa Efek Shenzhen pada 2019 melalui daftar backdoor. Memiliki bisnis yang berbasis di Beijing, yang menawarkan pelatihan bagi pelamar ujian pegawai negeri dan ujian kualifikasi profesional lainnya, mengajar 2,3 juta siswa per tahun di 880 lokasi di 319 kota China. Kekayaan Li mencakup saham Offcn yang dimiliki oleh ibunya, Lu Zhongfang, seorang pensiunan pekerja pabrik pestisida yang menjadi investor awal dalam bisnisnya.
2. Robin Zeng
Kekayaan bersih: USD5,9 miliar atau Rp82 triliun
Umur: 50 tahun
Sumber kekayaan: Baterai
Teknologi Amperex Kontemporer (CATL) yang terdaftar di Shenzhen, didirikan pada 2011, adalah pembuat baterai kendaraan listrik terbesar di dunia. Pelanggannya termasuk perusahaan mobil Daimler, Volvo dan Volkswagen. Ningde, perusahaan yang berbasis di Fujian, yang juga memiliki anak perusahaan di Jerman, Prancis, Jepang dan Kanada, membuka pusat penjualan dan layanan Amerika Utara pertamanya di Detroit pada Desember 2018. Zeng, yang memiliki gelar Ph.D. jurusan fisika dilaporkan memulai perusahaan baterai ponsel di Hong Kong beberapa tahun sebelum CATL dan kemudian keluar dari bisnis itu.