"Yang menarik dari ITS, mereka bisa mengembangkan baterai lithium dari "sisanya garam". Jadi garam di Madura setelah unsurnya diambil menjadi garam (konsumsi). Sisanya bisa jadi baterai lithium," ungkap Menristek/Kepala BRIN.
Menteri Bambang mendukung pengembangan oleh ITS karena produksi baterai lithium dari garam ini menggunakan bahan dari proses produksi garam yang selama ini dibuang.
"Tidak ada waste (sisa produksi), tapi di satu sisi ini bisa mendorong energi terbarukan. Karena nanti kalau (Indonesia) sudah menuju listrik dan listriknya digerakkan dengan energi terbarukan, akhirnya kita tidak usah khawatir dengan harga baterai yang saat ini dikeluhkan sangat mahal," ungkap Menristek/Kepala BRIN.

Turut hadir dalam kesempatan ini Menteri Pertambangan dan Energi Periode 1978 - 1988 sekaligus Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Soebroto selaku tokoh yang sangat dihormati alumni SMA Pangudi Luhur.
Beberapa alumni SMA Pangudi Luhur yang turut menjadi pembicara dalam kesempatan ini Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Ketua Kamar Dagang dan Industri Rosan Roeslani, Direktur Keuangan Bank Negara Indonesia (BNI) Ario Bimo, Direktur Operasional dan Keuangan Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Mohammad Ghozie Indra Dalel, dan Chief Investment Officer Indonesia Infrastructure Finance (IFF) Harold Tjiptadjaja, serta turut hadir puluhan alumni SMA Pangudi Luhur lainnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)