"Saat ini juga sudah ada teknologi yang modern. Jadi bisa memudahkan untuk membuat sertifikat tanah kepada masyarakat," ungkap dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritik kinerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR) yang lambat dalam sertifikasi lahan. Bahkan jika setiap tahun hanya 500.000 bidang disertifikat, butuh 160 tahun menyertifikatkan 126 juta bidang tanah di Indonesia.
Menyikapi teguran Presiden tersebut, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil mengatakan, sekarang pihaknya sudah melakukan pemetaan tanah dengan membuka Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
(Kurniasih Miftakhul Jannah)