Dari sisi impor, lanjut Josua, diperkirakan akan cenderung tidak banyak berubah dari kinerja bulan sebelumnya. Hal ini akibat dari adanya kenaikan harga minyak yang mendorong kenaikan nilai impor migas secara bulanan.
Baca juga: Neraca Perdagangan Defisit, Impor Turun tapi Ekspor Lebih Turun Lagi
"Tapi itu akan tertutupi oleh kontraksi dari impor non-migas akibat industri manufaktur Indonesia masih belum pulih, ditandai oleh penurunan PMI (Purchasing Managers' Index) Manufaktur Indonesia," tutupnya.
(Fakhri Rezy)