Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dana Kelola Reksa Dana Turun Rp2 Triliun Jadi Rp551 Triliun

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 18 November 2019 |15:07 WIB
Dana Kelola Reksa Dana Turun Rp2 Triliun Jadi Rp551 Triliun
Akuntan (Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada penurunan dana kelolaan asset under management (AUM) produk reksa dana. Per 14 November dana kelola reksa dana hanya mencapai Rp551 triliun atau lebih rendah dibandingkan posisi Oktober yang mencapai Rp553 triliun.

Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sujanto meskipun turun namun pasar modal masih menjadi investasi yang menarik. Jika melihat angka, nominal tersebut ada pada posisi pertengahan bulan.

 Baca juga: Investasi di Reksa Dana Semakin Diminati, Ini Alasannya!

"Industri pasar modal masih positif. Dana kelolaan itu pada 14 November 2019 posisinya Rp551 triliun," ujarnya saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (18/11/2019).

 pergerakan saham

Tak hanya dana kelola, produk reksa dana per 14 November ini juga mengalami tren penurunan. Pada 14 November produk reksa dana hanya mencapai 2.165 saja.

 Baca juga: Apa Benar Investasi Hanya untuk Kalangan Berduit Saja?

Sementara pada Oktober 2019, produk reksa dana mencapai 2.189 produk. Angka bulan lalu juga sebenarnya lebih rendah dibandingkan bulan September yang mana mencapai 2.190 produk.

"Produknya 2.165 produk reksadana dan investor lebih dari 1,5 juta," ucapnya.

 Baca juga: Ingin Investasi Reksa Dana? Ini Plus hingga Minusnya

Sementara itu, Ketua Presidium Dewan Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi (APRDI) Prihatmo Hari Muljanto justru mengatakan, minat investasi mikro di kalangan masyarakat terus mengalami kenaikan. Salah satu instrumen yang paling banyak diminati adalah reksa dana.

Menurutnya, alasan mengapa produk reksa dana paling banyak diminati adalah karena modal yang dibutuhkan cukup terjangkau. Di sisi lain risiko yang dihasilkan dari investasi ini juga rendah meskipun memang keuntungannya juga tidak terlalu besar.

"Minat masyarakat untuk berinvestasi terus bertumbuh. Faktanya investasi reksa dana menjadi salah satu yang diminati oleh masyarakat," ujarnya.

Selain itu lanjut Hari, alasan semakin tingginya minat masyarakat untuk investasi reksa dana juga karena aksesnya yang mudah. Apalagi saat ini untuk investasi reksa dana sudah bisa menggunakan platform aplikasi digital.

"Kami menawarkan sederet kemudahan untuk masyarakat dalam berinvestasi lewat Tokopedia. Selain bisa dilakukan hanya lewat telefon genggam kapan pun dan di mana pun berinvestasi juga bisa dilakukan dengan harga terjangkau. Mulai dari Rp10.000 lewat Tokopedia Reksa Dana," jelasnnya.

Sebagai gambaran, untuk di Tokopedia saja, invetasi reksa dana mendapatkan perhatian cukup besar dari masyarakat. Tercatat transaksi dan jumlah pengguna Tokopedia Reksa dana masing-masing meningkat 1,5 juta kali lipat pada bulan September jika dibandingkan dengan Maret 2019.

"Kami berharap investasi sektor mikro seperti reksa dana dapat bertumbuh secara sehat," ucap Hari.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement