JAKARTA – Biaya hidup sangatlah banyak dalam kehidupan tiap individu. Baik biaya makanan, transportasi, bahkan listrik. Tapi ternyata biaya untuk rumah yang kita miliki atau akan kita miliki juga tak kalah fantastis.
Di kota-kota besar di dunia, harga perumahan telah meningkat tajam. Hal ini mungkin disebabkan oleh kekurangan lahan sehingga ketersediaan rumah yang terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan menengah dan rendah sedikit.
Baca juga: Cari Rumah Murah? Siapkan Budget Rp138 Juta
Bagi orang-orang yang bekerja dalam sektor publik, seperti perawatan lingkungan atau layanan darurat, tinggal di kota-kota besar adalah perjuangan. Perjuangan ini telah menyebabkan banyak orang pindah ke pinggiran kota daripada tinggal di pusat kota. Tetapi dalam beberapa kasus, banyak orang yang menggunakan solusi perumahan secara kreatif.
Contohnya Selandia Baru yang memiliki populasi sekitar 4,8 juta orang. Selandia Baru telah mengalami peningkatan pesat pada penjualan rumah.
Membeli kabin yang adalah salah satu bentuk dari ketidakmampuan membeli properti. Kabin ini memiliki dua kamar tidur dengan ukuran 10,4 m x 3 m dengan dapur dan kamar mandi. Kabin ini dibanderol dengan harga USD43.500 atau Rp611 juta (kurs Rp14.000 per USD). Tapi ada juga unit rumah kabin yang menawarkan dengan harga yang lebih murah sekitar USD13.000 atau Rp182 juta.
Perdana Menteri Jacinda Ardern bahkan meluncurkan inisiatif kebijakan untuk membangun 10.000 rumah baru yang terjangkau pada 10 tahun. Namun, skema yang bernama KiwiBuild ini kehilangan target utamanya. Yaitu direncanakan 1.000 rumah yang akan dibangun Juli 2019 hanya menjadi 300 unit. Pada 12 Februari 2019 lalu hanya menyelesaikan 62 rumah.
Baca juga: Jokowi Minta Pengusaha Kebut Pembangunan Rumah PNS
Situasi yang dialami Selandia Baru menggambarkan bagaimana suatu negara dengan kepadatan populasi yang rendah tapi justru kekurangan tempat tinggal di kota-kota padat. Di tempat lain ini cenderung terwujud dari harga rumah yang tidak terjangkau.
Hong Kong adalah negara tempat termahal di dunia untuk membeli properti. Menurut Bloomberg, rumah standar di pusat Hong Kong dengan luas sekitar 93 m2 dengan harga sewa USD8.000 atau Rp112 juta tiap bulannya. Cukup bombastis!
Follow Berita Okezone di Google News