JAKARTA - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah untuk sesi kelima berturut-turut pada akhir perdagangan Kamis, tertekan oleh data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan dan kinerja yang kuat minggu ini oleh euro dan pound Inggris.
Baca Juga: Dolar AS Tertekan Perang Dagang
Federal Reserve pada pertemuan kebijakan moneter terakhirnya, mengatakan pihaknya ditahan setelah memangkas suku bunga tiga kali tahun ini. Tetapi beberapa analis menyarankan Fed dapat mempertimbangkan kembali sikap itu jika data ekonomi AS terus memburuk.
"Anda melihat kekhawatiran bahwa ekonomi AS kembali melambat hanya karena beberapa angka buruk dari kedua ISM (Institute for Supply Management)," kata analis senior di FXStreet Joe Trevisani seperti dilansir Reuters, Jakarta, Kamis (6/12/2019).
Baca Juga: Ekonomi Melambat Bikin Dolar AS Keok
Dalam akhir pedagangan, indeks dolar turun 0,2% pada 97,43654.
Sementara itu, sebagian besar mata uang diperdagangkan dalam kisaran ketat setelah berita utama yang saling bertentangan mengenai apakah perjanjian perdagangan AS-China dapat dicapai sebelum 15 Desember, ketika tarif tambahan AS mulai masuk untuk barang-barang Cina.
Fokusnya juga pada seberapa besar kerusakan yang disebabkan perang dagang. Sementara itu, data menunjukkan pesanan industri Jerman turun secara tak terduga pada Oktober.