Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Populasi Babi Terancam akibat Kolera, Sumut Berpotensi Rugi Rp4 Triliun

Wahyudi Aulia Siregar , Jurnalis-Jum'at, 13 Desember 2019 |14:00 WIB
Populasi Babi Terancam akibat Kolera, Sumut Berpotensi Rugi Rp4 Triliun
Babi (Foto: Ist)
A
A
A

Waktu selama itu tentunya membuat peternak akan kehilangan daya belinya. Ini akan memperburuk masalah ekonomi masyarakat khususnya mereka yang beternak babi. Untuk itu, kita mendorong pemerintah agar segera memberikan bantuan kebutuhan pokok dasar peternak, serta mengeluarkan anggaran untuk membatasi ruang gerak penyebaran virus tersebut.

“Untuk menyelamatkan potensi kerugian yang Rp4 triliun tadi. Sebaiknya pemerintah menyiapkan anggaran optimal agar penyebaran virus dan kematian babi bisa dihentikan,” katanya.

Baca Juga: Kesehatan dan Keamanan Hewan Jadi Tantangan Perluas Ekspor Produk Peternakan

Kematian babi belakangan ini juga sangat potensial membuat sejumlah bahan pangan substitusi dari babi seperti daging ayam, telur ayam maupun sapi berpeluang mengalami kenaikan harga. Menjelang perayaan Natal-an Tahun Baru umumnya konsumsi akan protein akan mengalami peningkatan. Dan jika masyarakat yang biasa mengkonsumsi babi mengalihkan ke jenis protein lain, maka ada peluang kenaikan harga daging ayam, telur ayam maupun daging.

“Meskipun Balai Veteriner telah menegaskan bahwa babi yang terserang virus aman dagingnya untuk dikonsumsi manusia. Jadi seharusnya tidak ada kekhawatiran yang berlebihan maupun tidak masuk akal. Untuk itu saya menganjurkan masyarakat agar terus memerangi berita yang tidak benar atau hoaks, karena sangat meresahkan,” tukasnya.

 babi

Masalah serangan virus ke babi ini bukan hanya dialami oleh Sumatera Utara saja. Namun ini merupakan bencana global dimana negara lain pun mengalami hal yang sama. Tetangga kita yang terdekat Thailand juga mengalami masalah serupa.

“Untuk itu segera semua pihak atau stakeholder khususnya pemerintah segera turun tangan untuk membatasi penyebaran virus tersebut, agar tidak memicu multiplier efek lainnya yang bisa saja memicu kenaikan harga kebutuhan masyarakat pada umumnya,” tandasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement