JAKARTA - Banjir melanda beberapa wilayah di DKI Jakarta pada awal 2020. Bahkan ketinggian banjir bisa mencapai 2 meter.
Masyarakat terdampak banjir pun harus bersiap membenahi rumah, saat banjir tersebut surut. Lalu bagaimana cara bersih-bersih rumah pasca-banjir?
Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Dituding Penyebab Banjir Tol Japek, Begini Reaksi KCIC
Menurut Interior Contractor Steven Tanza, metode yang digunakan untuk membersihkan rumah korban banjir bisa berbagai macam. Hanya saja, hal pertama yang harus dilakukan setelah air surut adalah membersihkan barang seperti lantai, dinding, dan perabotan.

Persoalan yang kerap timbul setelah banjir berlalu adalah fasad dinding yang rusak, baik cat yang mengelupas atau keropos. Mengatasi fasad dinding bisa dilakukan dengan cara mengupas cat dinding yang telah rusak. Namun apabila dinding mengalami retak atau berlubang perlu tindakan lebih yakni memperhalus permukaan kemudian dicat ulang.
Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Dituding Jadi Biang Kerok Banjir Tol Japek
Rusaknya permukaan dinding juga bisa diganti dengan wallpaper. Tetapi harus dilihat kondisi permukaan dinding terlebih dahulu.
"Kalau ditimpa pakai wallpaper juga bisa tetapi permukaan dinding harus rata. Baru bagus dan begitu juga dengan perekat atau lemnya,” imbuh Steven saat dihubungi Okezone, Rabu (8/1/2020).
Sementara, langkah lain yang perlu dilakukan adalah merlihat kondisi lantai. Biasanya banyak menyisakan lumpur maupun sampah yang terseret banjir
"Untuk keramik harus disikat dulu, setelah itu dibilas. Selanjutnya dipel menggunakan pembersih lantai," tuturnya Steven.
Para korban banjir diharapkan untuk tidak menggunakan lagi material yang bahannya busa dan kain seperti kasur. Materi sulit untuk dibersihkan seperti awal, sehingga sebaiknya tidak digunakan.
"Kalau kayu yang sudah di-finishing cat atau coating, dibersihkan saja pakai air bersih sudah cukup," katanya.
(Feby Novalius)