Adapun bantuan yang diberikan adalah kapal, sarana peleangan ikan, cold storage, solar, air bersih, dan sarana penunjang lainnya.
Hal ini disampaikannya saat mendampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Baca juga: Bukan China, KKP Tangkap 3 Kapal Asing Vietnam di Natuna
Kedatangan Menko Polhukam dan Menteri Edhy dalam rangka koordinasi lintas kementerian dan lembaga membahas keamanan di perairan Natuna Utara yang merupakan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia.
"Sebelumnya sudah ada bantuan puluhan kapal tapi dari fiber, mereka inginnya kayu. Kami sudah ingatkan, kapal kayu, kapal kayu. Tapi yakin, pemerintah bisa dan sedang kami persiapkan," kata Menteri Edhy di Natuna, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Baca juga: China 'Wara-wiri' di Natuna, Ternyata Menyimpan 2 Ikan yang Spesial
Ke depan, Menteri Edhy mengatakan, KKP akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan nelayan. Sebab, nelayan di Natuna tidak hanya membutuhkan kapal yang mumpuni untuk melaut.
Nelayan Natuna, lanjutnya, juga masih mengeluhkan sulitnya bahan bakar, cold storage, dan sarana pelelangan ikan. “Sekarang ada SKPT (Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu) yang sudah dibangun pemerintah. Ke depan kita akan terus optimalkan SKPT ini," tutup Menteri Edhy.
Sebelum rapat digelar, Menteri Edhy dan Menko Mahfud menyaksikan fly pass pesawat TNI AU dan sailing pass sejumlah kapal milik TNI AL, Bakamla, KKP, dan Polri yang selama ini berpatroli di perairan Natuna Utara.