JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan program unggulan untuk mengatasi kekurangan rumah (backlog) perumahan. Masalah defisit perumahan ini disebabkan oleh ketidakseimbangan kebutuhan dan pasokan, utamanya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Dalam rangka mencukupi kebutuhan rumah tersebut, Kementerian PUPR menyiapkan program perumahan berbasis komunitas, pembangunan perumahan berskala besar yang terintegrasi Kotaku, dan penyempurnaan skema perumahan untuk ASN/TNI/Polri dan generasi milenial.
Baca Juga: Pembangunan 177.472 Rumah di RI Dapat Subsidi
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid mengatakan, ketiga program unggulan tersebut nantinya akan terintegrasi dengan berbagai stakeholder perumahan sehingga capaian pembangunan perumahan bisa terlaksana dengan baik di lapangan.
“Ketiga program tersebut akan kami laksanakan dan integrasikan pada 2020 karena kebutuhan rumah masyarakat yang terus meningkat setiap tahunnya,” ujar Khalawi, dilansir dari Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Pertama, Program Pembangunan Perumahan Berbasis Komunitas. Program ini diperuntukkan bagi komunitas profesi tertentu dan belum pernah mendapatkan program subsidi pembiayaan perumahan dari pemerintah.
Baca Juga: Pembeli 177.471 Rumah Dapat Bantuan Subsidi Tahun Ini
Dalam pelaksanaannya, program ini akan terintegrasi dengan program Bantuan Stimulan perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah dan bantuan pembiayaan perumahan Kredit Pemilikan Rumah dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP). Program kedua, pembangunan perumahan skala besar yang terintegrasi dengan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dengan melibatkan pengembang besar.