JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menyampaikan terdapat peluang kerja sama antara universitas dengan lembaga penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan (litbangjirap) Australia untuk melakukan kolaborasi bersama dengan perguruan tinggi dan lembaga litbangjirap di Indonesia.
Bambang mengungkapkan kolaborasi antara Indonesia dan Australia selama ini pada umumnya berjalan baik dan dapat ditingkatkan.
Baca Juga: Kepala BRIN: Tantangan Ubah Mindset Masyarakat soal Produk Inovasi RI
Bentuk kolaborasi selain pada tema-tema kerjasama, antara lain dalam bidang pertanian dan kehutanan, alternatif energi dan energi terbaharukan (renewable energy), kesehatan, perikanan dan kelautan, juga kolaborasi untuk peningkatan kapasitas (capacity building program) dalam bentuk pemberian beasiswa degree maupun non-degree (training, workshop, seminar, dan sebagainya).
"Saya sangat mengapresiasi program-program kolaborasi yang sudah dilakukan Indonesia bersama Australia, karena pada dasarnya Australia adalah partner kolaborasi riset dan inovasi yang sangat potensial, tidak hanya karena banyak Professor Indonesia lulus dari Australia, terutama untuk program magister dan doktoral, tapi lebih penting lagi karena lokasi strategis dari kedua Negara ini. Indonesia dan Australia secara geografis, sangat dekat satu sama lain. Sehingga perlu diidentifikasi lebih banyak lagi untuk area-area kerjasama bilateral," ungkapnya dalam keterangannya tertulisnya, Jakarta, Jumat (24/1/2020).
Baca Juga: Jokowi Minta Akhiri Tumpang Tindih Anggaran Riset
Bambang mengatakan, Australia saat ini terlihat bisa melakukan lebih banyak kerja sama mengenai riset dan inovasi dengan Indonesia.
Sekarang Australia menjadi negara dengan urutan nomor enam yang paling banyak melakukan kolaborasi penelitian dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian di Indonesia (berdasarkan data Foreign Research Permit - FRP), namun itikad Pemerintah Australia bersama universitas dan lembaga penelitiannya dalam penyediaan dan/atau kontribusi pendanaan riset dan inovasi, termasuk yang tertinggi di Indonesia.
"Australia bisa saja nomor enam dalam jumlah penelitian (bersama Indonesia), tapi dapat disyukuri Australia masuk peringkat tiga tertinggi dalam urutan Negara donor yang memberikan dukungan pendanaan untuk kolaborasi riset," jelasnya.
Follow Berita Okezone di Google News