JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan posibilitas Indonesia menjadi pencipta energi nuklir. Namun dirinya menyatakan hal ini bukan prioritas yang dikejar bangsa Indonesia.
Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mencapai USD1 triliun Indonesia dapat menciptakan energi nuklir. Dengan permasalahan konflik beberapa negara akhir-akhir ini, Luhut yakin Indonesia mampu menyandingi kemampuan yang dimiliki negara maju dengan menghasilkan energi nuklir tersebut.
"Bahwa permasalahan negara-negara besar yang sedang berkonflik akhir-akhir ini, mereka yang berkonflik itu adalah negara yang memiliki energi nuklir. Saya sampaikan kepada mereka bahwa dengan PDB senilai USD1 triliun, Indonesia mampu menciptakan energi nuklir," tulis Luhut dalam unggahan Facebook pribadinya, seperti dilansir Okezone, Selasa (28/1/2020)
Namun penciptaan energi penghasil panas ini disebut Luhut bukan menjadi hal utama yang diutamakan Indonesia sebagai bangsa kaya. Luhut menilai dengan ikut menciptakan nuklir, negara akan ikut menjadi korban perkelahian negara maju.
"Namun itu bukan prioritas kami sebagai bangsa Indonesia. Kami tidak ingin menjadi korban dari perkelahian negara-negara maju tersebut," tambah Luhut.
Luhut kemudian menekankan Indonesia lebih berprioritas dalam perolehan manfaat dari pengelolaan sumber daya alamnya. Dirinya menyatakan hal ini sebagai hak bangsa berdaulat.
"Kami hanya ingin memperoleh manfaat dari pengelolaan sumber daya alam kami secara mandiri," pungkas Luhut.