Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Uni Eropa Persulit Minyak Sawit RI, Menko Airlangga: Tidak Bisa Dibiarkan

Taufik Fajar , Jurnalis-Jum'at, 07 Februari 2020 |11:31 WIB
Uni Eropa Persulit Minyak Sawit RI, Menko Airlangga: Tidak Bisa Dibiarkan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Uni Eropa kembali memperlakuan khusus keberadaan minyak sawit Indonesia. Di mana ada isu akan diberlakukannya kontaminan 3-monochlorpro-pandiol ester (3-MCPD Ester) dan glycidol esters (GE). Artinya kualitas minyak sawit tertinggi di antara nabati lainnya.

Terkait hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, tindakan Uni Eropa pada kelapa sawit terlalu tinggi di bandingkan minyak nabati lainnya. Hal itu merupakan bentuk hambatan perdagangan baru.

Baca Juga: Kelapa Sawit, Komoditas Primadona di Pasangkayu

“Tentu Uni Eropa ini meningkatkan trade barrier dengan mencoba merumuskan standar yang lebih tinggi lagi. Jadi hal seperti ini tidak bisa terus kita biarkan," ujar dia di Jakarta, Jumat, (7/2/2020).

Dia mengatakan, selama ini kita terlalu lebih rendah hati terkait hal tersebut. Maka itu, Pemerintah Indonesia akan beri tekanan bahwa sawit adalah komoditas utama dan unggulan ekspor.

"Kita harus bicarakan ini lebih keras bukan suara seperti di Asean saja. Tapi Guetemala dan Colombia," ungkapnya.

Baca Juga: Menko Airlangga hingga Sri Mulyani Diminta Eksekusi Rencana Aksi Sawit

Namun, lanjut dia, dirinya mengaku para produsen minyak kelapa sawit memang harus menentukan batasan aman besaran zat-zat negaitf yang harus di keluarkan dari minyak tersebut. Hal tersebut dilakukan supaya minyak sawit memang terbukti aman untuk dikonsumsi.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement