JAKARTA – Mewabahnya virus corona mulai berdampak pada banyak hal. Selain korban jiwa, virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China, membuat sejumlah bisnis terus merugi.
Misalnya saja, harga emas turun 1% dikarenakan penguatan dolar Amerika Serikat setelah China ambil langkah untuk mengurangi dampak wabah virus korona terhadap perekonomiannya.
Kepala Strategi Komoditas di TD Securities Bart Melek menyatakan China telah mengambil langkah-langkah yang sangat kuat untuk memastikan hal ini (coronavirus) terkandung, semacam itu membantu sentimen pasar.
"Kami memiliki sedikit lompatan dalam dolar AS dan yang terbesar adalah bahwa kami melihat rebound dalam saham, membuat orang mungkin mengambil beberapa keuntungan dan memposisikan kembali secara wajar," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.
Okezone pun merangkum fakta-fakta dampak virus corona pada perekonomian, Sabtu (8/2/2020):
1. Produksi Automotif Korea Terhenti
Coronavirus atau virus konora telah membahayakan industri automotif Korea Selatan. Industri terancam karena Hyundai Motor, Kia Motors berserta tiga perusahaan automotif tidak bisa mendapatkan pasokan perkabelan yang dibuat di China.
Hyundai mengatakan, pengoperasian pabriknya di Ulsan dan dua kota lain akan melambat dan mungkin menghentikan operasi sampai awal minggu depan atau kecuali produksi kabel dilanjutkan di China atau perusahaan Korea dalam negeri dapat mulai memenuhi kebutuhan. Perusahaan meminta pekerja untuk tidak shift lembur dalam memproduksi kendaraan karena ada juga kekhawatiran kalau komponen lain akan segera kekurangan pasokan.
Bosch sendiri, harus menutup dua pabriknya di Wuhan sampai minggu depan. "Tidak ada gangguan, tetapi jika situasi ini berlanjut, rantai pasokan akan terganggu,"CEO Bosch, Volkmar Denner, Jerman, mengutip dari Forbes.
2. Kerugian Capri Holdings
Capri Holdings harus merugi karena banyaknya toko-toko tutup karena bisnisnya terdampak virus corona. Sekitar 150 toko Capri di China ditutup.
Capri Holdings mencatat virus corona mengurangi pendapatan mereka sebesar USD100 juta setara Rp1,36 triliun (kurs Rp13.656 per USD) pada kuartal ini.
3. Apple Tutup Tokoknya di China
Perusahaan besar lain seperti Apple telah menutup 42 tokonya di China hingga 9 Februari akibat wabah virus corona. Sementara Starbucks telah menutup setengah dari 4.300 toko di China pada minggu lalu.