JAKARTA - Wabah virus korona yang terjadi di Wuhan, China membuat aktivitas masyarakat di seluruh daratan China berubah. Pasalnya, sejak dilaporkan pertama kali pada 31 Desember 2019, virus tersebut kini sudah menyebar ke berbagai wilayah bahkan luar negeri, sehingga membuat masyarakat lebih memilih mengurangi aktivitasnya.
Melansir Bloomberg, Minggu (9/2/2020), aktivitas di pusat perbelanjaan, cafe, hingga kasino nampak sepi, sangat berbeda dari sebelum wabah virus korona terjadi.
Baca juga: Terserang Virus Korona, Ekonomi China Bisa 0% di Kuartal I-2020
Di seluruh China, ribuan toko telah tutup, pusat perbelanjaan kosong dan perjalanan sangat dibatasi pemerintah untuk menekan penyebaran virus korona.
Dampaknya pun terasa hingga ratusan mil dari Wuhan, yakni pada kota-kota besar seperti Shanghai, Beijing, Hongkong yang dulu aktivitasnya padat kini menjadi pemandangan dengan jalanan yang sepi, mobil-mobil sedikit, pengguna kereta bawah tanah sangat berkurang. Ketika masyarakat memilih untuk bertahan di rumahnya, dampak ini pun sangat terasa pada perusahaan Starbucks.
Berikut sejumlah kondisi terkiri dari daratan China akibat penyebaran wabah korona:
1. Apple Store di Shanghai
Pada gambar yang diambil tanggal 29, Januari 2019, nampak para pejalan kaki berlalu lalang di depan Apple Store di Shanghai, China. Bahkan banyak pengunjung yang datang ke toko tersebut.
Namun, pada gambar yang diambil tanggal 5 Februari 2020, di lokasi yang sama hanya nampak satu petugas keamanan yang berjalan mengenakan masker. Apple memutuskan menutup sementara 42 gerainya yang ada di China.
2. Kasino Lisboa di Makau
Pada gambar yang diambil tanggal 28 September 2019, nampak banyak masyarakat yang berlalu lalang di Kasino Lisboa di Makau. Namun, pada 5 Februari 2020, hanya nampak seorang pegawai kasino yang mengenakan masker berdiri di depan Kasino Lisboa.
Makau yang masih jadi bagian dari daratan China, merupakan pusat perjudian terbesar di dunia. Kasino-kasino yang berada di Makau di tutup sejak dua minggu terakhir akibat wabah korona.
3. Kedai Kopi Starbucks di Shanghai
Masyarakat China nampak ramai mengunjungi kedai kopi Starbucks yang berlokasi di Shanghai pada 24 Februari 2018. Namun, cafe mendadak menjadi sepi dari kunjungan pembeli pada 7 Februari 2020.
Starbucks telah menutup lebih dari setengah kedai kopinya di daratan Cina yang diperkirakan tersesar di 2.000 lokasi.
4. Bandara di Hong Kong
Gambar yang diambil pada 10 Maret 2017, menunjukkan banyak wisatawan yang mengantre di konter check-in Cathay Pacific Airways Ltd. di Bandara Internasional Hong Kong. Pada 6 Februari 2020, penampakan di bandara tersebut hanya menunjukkan seorang pegawai Cathay Pacific Airways mengenakan masker sedang berbicara dengan seorang penumpang.
Maskapai di seluruh dunia memang telah menghentikan layanan penerbangannya ke dan dari China, yang merupakan salah satu pasar perjalanan tersibuk di dunia. Pembatalan telah menyebar ke hub utama seperti Beijing dan Hong Kong, karena maskapai penerbangan dari British Airways ke Singapore Airlines dan United Airlines telah menangguhkan penerbangan.
5. Kereta Bawah Tanah di Beijing
Kereta bawah tanah atau subway di Beijing, China, pada 25 April 2018 menunjukkan penumpang kereta sangat ramai. Sebaliknya, pada 6 Februari 2020, kereta nampak kosong hanya ada dua penumpang yang menggunakan moda transportasi tersebut.
Ribuan bisnis dari perusahaan lokal hingga internasional, memilih untuk menutup kantor mereka sementara waktu karena wabah virus korona. Para pegawai pun diminya untuk bekerja dari jarak jauh, seperti di rumah mereka sendiri.
6. Supermarket di Hong Kong
Pada gambar yang diambil tanggal 17 Agustus 2019, menampilkan pasokan produk yang melimpah di jual di salah satu supermarket yang berlokasi di Hongkong. Namun, pada 6 Februari 2020, nampak rak-rak supermarket kosong, bahkan pembeli menggunakan masker sebagai pelindung dari penyebaran virus.
Beberapa supermarket di Hong Kong kini tak lagi menjual gulungan tisu toilet karen sudah diserbu oleh pembeli. Sekaligus menjadi salah satu komoditas yang kini langka di kota tersbut, setelah beberapa produk lainnya seperti beras, hand sanitizers, hingga kondom.
7. Pusat Perbelanjaan di Hong Kong
Pusat perbelanjaan atau mall Times Square di distrik Causeway Bay, Hong Kong nampak sangat ramai pada 9 Agustus 2015, para pengunjung terlihat sedang menggunakan eskalator. Di lokasi yang sama, pada 6 Februari 2020 nampak pengunjung mall tak sepadat dulu dan mereka juga menggunakan masker untuk menekan potensi tertular virus corona.
Korban dari virus korona terus meningkat, hingga 9 Feberuari 2020, dikabarkan menewaskan 811 orang di wilayah China daratan. Pada 7 Februari 2020, 25 orang di Hong Kong terinfeksi korona dengan terdapat satu kasus kematian. Sebagian besar penduduk kota pun mengenakan masker, sekolah ditutup, penjualan di toko-toko dan restoran terdampak karena masyarakat lebih memilih tinggal di rumah.
(Fakhri Rezy)