Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Fakta Virus Korona, Bikin Harga Babi Naik hingga Sektor Pariwisata Tertekan

Vania Halim , Jurnalis-Sabtu, 15 Februari 2020 |07:19 WIB
Fakta Virus Korona, Bikin Harga Babi Naik hingga Sektor Pariwisata Tertekan
Waspada Virus Korona. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Merebaknya virus Covid-19 membuat beberapa perusahaan industri elektronik ditutup, harga pangan meningkat, harga daging babi naik, harga emas naik dan beberapa sektor lainnya. Karantina dan langkah-langkah lain yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran penyakit di China dapat terus mengganggu manufaktur elektronik hingga memasuki musim liburan 2020. Bahkan jika pabrik-pabrik dengan cepat kembali ke produksi

Berikut Okezone telah mengumpulkan fakta-fakta terkini virus korona, Sabtu (15/2/2020):

Baca Juga: Nasabahnya Terdampak Korona, Bank Ini Berikan Keringanan Pembayaran Pinjaman

1. Industri Mobil Global Menghadapi Resesi Berkepanjangan

Industri mobil global akan menghadapi resesi berkepanjangan setelah ditutupnya sebagian besar pabrik automotif di China. Hal ini menyusul upaya Pemerintah China untuk menekan penyebaran virus korona. Sebenarnya tekanan sudah terasa sejak penutupan pabrik mobil di seluruh China menyambut Tahun Baru Imlek. Tekanan ini ditandai dengan menurunnya penjualan selama dua tahun akibat hilangnya insentif pajak untuk mobil listrik dan ekonomi yang melambat.

"Kami berasumsi konsumen akan cenderung menghindari pembelian mobil di toko-toko dealer sampai saat itu untuk mengurangi risiko penularan," ujar analis S&P Global Ratings dalam sebuah laporan, seperti dilansir dari CNN.

Merek mobil kenamaan dunia seperti Volkswagen (VLKAF), Toyota (TM), Daimler (DDAIF), General Motors (GM), Renault (RNLSY), Honda (HMC) dan Hyundai (HYMTF) yang banyak berinvestasi di China tentu akan merasakan dampak penutupan pabrik.

Baca Juga: Takut Pulang karena Virus Korona, 28 WN China Perpanjang Izin Tinggal di Manado

2. Harga Daging Babi Naik 116%

Harga daging babi di China terpantau melonjak sebesar 116% sepanjang Januari 2020. Kenaikan ini termasuk signifikan karena pada Desember 2019 saja, harga daging babi sudah naik 97%. Kenaikan harga daging babi yang fantastis ini sejalan dengan harga pangan Negeri Tirai Bambu yang naik 20,6% pada awal 2020. Selain itu, harga daging babi ini juga juga mendorong inflasi menjadi 5,4%.

Sebagai informasi, harga daging babi di China telah meningkat karena penyaktit African Swine Fever (ASF), yang menewaskan sejumlah besar populasi babi. Permintaan daging babi juga biasanya akan meningkat menjelang Tahun Baru Imlek. Pada kesempatan yang sama, wabah virus corona yang berasal dari kota Wuhan, China ini memungkinkan telah menyebabkan beberapa gangguang dalam pasokan makanan.

“Tampaknya gangguan pasokan dan penimbunan makanan disebabkan oleh wabah virus corona sehingga menyebabkan harga pangan naik, bahkan setelah Tahun Baru China. Biasanya harga pangan memang tinggi saat Tahun Baru China, kemudian dengan sendirinya akan turun kembali,” ungkap Ekonomi Senior Tiongkok, Julian Evans-Pritchard.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement