JAKARTA - Sebagai langkah tindak lanjutan dari menyebarnya wabah virus korona yang berimbas pada kunjungan jumlah wisatawan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta kepada seluruh stakeholder untuk memberikan insentif kepada maskapai.
Menurut Budi, berdasarkan arahan dari Presiden Jokowi, seluruh pihak diminta untuk mendorong pemberian insentif agar tarif penerbangan bisa lebih murah.
Okezone rangkum beberapa fakta terkait insentif untuk tiket pesawat, Sabtu (15/2/2020).
1. Presiden minta Penerbangan ke Bali, Manado, dan Kepulauan Riau Lebih Murah
Berdasarkan arahan dari Presiden Jokowi, seluruh pihak diminta untuk mendorong pemberian insentif, khususnya tarif penerbangan yang menuju Bali, Manado dan Kepulauan Riau yang jumlah penumpangnya anjlok.
“Contoh insentif dari Pemerintah kepada maskapai misalnya: PNBP akan kita kurangi, kemudian API dan AP II mengurangi landing fee, diskon sewa ruangan, dan sebagainya. Jadi Pemerintah, operator bandara, maskapai, hotel harus sama-sama memberikan insentif. Tidak mungkin Pemerintah melakukan sendiri. Hal ini dilakukan untuk menggenjot sektor pariwisata. Supaya orang tetap punya keinginan untuk berlibur,” Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
2. Wacana Pemberian Intensif
Saat ini wacana pemberian insentif ini tengah dibahas oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
“Dalam beberapa hari ini kami akan membuat suatu klarifikasi, dan akan kami usulkan ke Presiden minggu depan,” jelasnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
3. Maskapai dengan Rute China dan Singapura Alami Penurunan Penumpang.
Menhub Budi Karya Sumadi menyebut maskapai yang mempunyai rute-rute ke mainland China dan Singapura adalah yang paling terdampak. Prediksi Menhub telah terjadi penurunan sekitar 30% pada maskapai-maskapai tersebut.
“Kita memang belum bisa memastikan kerugiannya sendiri, yang punya masalah itu rata-rata adalah yang berhubungan dengan mainland China dan Singapura. Yang lainnya sebenarnya relatif masih baik. Tetapi karena penerbangan ini juga ada sebagian ke Tiongkok kira-kira 30%, jadi berkurang rata-rata 30%,” sebutnya.
4. Menhub Berdiskusi dengan Maskapai
Guna menutupi potensial lost tersebut, pihaknya telah telah berdiskusi dengan maskapai, dengan memikirkan peluang-peluang apa yang mungkin dilakukan. Misalnya dengan membuka rute rute penerbangan menuju wilayah Asia Barat seperti India hingga Pakistan.
“Untuk opportunity, yang paling masif itu di Asia Barat seperti India, Pakistan, Bangladesh. karena memang beberapa saat sebelum kejadian ini, para duta besar itu bertemu saya untuk dapat connecting flight.
Oleh karenanya saya minta kepada Garuda, Batik, Lion, Air Asia untuk mencari konektivitas ke Asia Barat, paling lambat bulan Mei ini untuk buka rute baru, karena perencanaan itu tidak bisa langsung seketika,” kata Menhub.