JAKARTA - Kebutuhan LPG Indonesia saat ini tercatat sekitar 7 juta ton per tahun. Ternyata angka ini tidak semuanya dapat tercukupi dari pasokan domestik saja.
Kebutuhan LPG dalam negeri 70% dipenuhi oleh impor dan 30% sisanya dari pasokan domestik. Jumlah ini menjadi salah satu penyebab defisit di neraca perdagangan.
Baca Juga: 6 Fakta Defisit Neraca Dagang Mengecil Jadi USD3,2 Miliar di 2019
Melansir dari Instagram Kementerian ESDM, pemerintah merancang beberapa solusi dan langkah untuk menekan impor LPG. Salah satu yang sudah mulai diimplementasikan ke masyarakat adalah pemasangan jaringan gasi kota (jargas). Jaringan gas ini menggunakan pasokan gas-gas domestik untuk disalurkan langsung ke rumah-rumah penduduk.
Hingga akhir 2019, telah terpasang kurang lebih 537 ribu sambungan rumah. Selain dapat mengurangi impor, penggunaan jargas juga dapat menghemat pengeluaran rumah tangga sekitar Rp90.000 per bulan per rumah dibanding dengan LPG 3kg.