MUNICH - Perusahaan pembuat pesawat asal Eropa, Airbus berencana melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap pekerjannya. Hal ini menyusul menurunnya permintaan pembelian pesawat militer atau transpor militer A400M.
"Kami akan memasuki pembicaraan pertama segera dengan dewan pekerjaan Eropa," kata Kepala Pertahanan dan Antariksa Airbus Dirk Hoke, dikutip dari Reuters, Minggu (16/2/2020).
Baca Juga: Airbus Bayar Denda Hampir USD4 Miliar karena Kasus Suap
Dia mengatakan, masalah teknis terus berulang dengan pesawat militer A400M. Hal ini menyebabkan angkatan udara Jerman menolak pengiriman dua pesawat tersebut.
Menurut Hoke, penolakan pengiriman pesawat tersebut membuat Airbus kehilangan pelanggan potensial yang selama ini sangat menjanjikan. Diprediksi Airbus kehilangan 1,2 miliar euro atau setara USD1,3 miliar.
Baca Juga: Emirates Pesan 50 Pesawat Airbus A350, Total Harganya Rp224 Triliun
Airbus Defense and Space yang berkantor pusat di Jerman mengungkapkan, perusahaan akan melakukan restrukturisasi lebih luas dengan mempekerjakan 34.000 staf, di mana 13.000 di antaranya bekerja di Jerman dan memberikan kontribusi sekitar seperlima dari pendapatan kepada kelompok induk Airbus.
โDewan bekerja tahu bahwa saya akan berjuang untuk mempertahankan setiap pekerjaan yang saya bisa. Kami tidak akan datang dengan angka yang tidak proporsional, "kata Hoke.