Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerita Karmaka Surjaudaja Terjun Jadi Bankir saat Terjadi Sanering

Irene , Jurnalis-Senin, 17 Februari 2020 |18:17 WIB
Cerita Karmaka Surjaudaja Terjun Jadi Bankir saat Terjadi Sanering
Karmaka Surjaudaja (Foto: Website OCBC NISP)
A
A
A

Baca Juga: Gandeng BPJS Kesehatan, OCBC NISP Siapkan Pembiayaan Rp300 Miliar

Pada tahun 1997, Karmaka mengalihkan kepemimpinannya kepada putranya, Pramukti Surjaudaja yang saat itu sudah menjabat sebagai Managing Director. Belajar dari kebijaksanaan dan pengalaman Karmaka, Pramukti mengelola Bank dengan baik dan sekali lagi berhasil melewati krisis finansial pada tahun 1998 (tanpa memperoleh bantuan dari pemerintah). Untuk mewujudkan tujuan jangka panjang bank, Karmaka juga mendorong kerjasama Bank OCBC NISP dengan bank regional/internasional yang kokoh dan OCBC Bank Singapura menjadi pilihan terbaik. Kerjasama ini akhirnya dimulai pada tahun 1997 melalui pendirian bank patungan, Bank OCBC NISP (sekarang Bank OCBC Indonesia).

Kerjasama ini terus ditingkatkan pada tahun 2004, ketika Bank OCBC membeli 22,5% kepemilikan saham di Bank OCBC NISP. Secara bertahap, OCBC Bank meningkatkan kepemilikannya melalui penawaran tender dan penawaran saham terbatas kepada publik pada tahun 2005, serta beberapa transaksi di pasar sekunder, yang menghasilkan kepemilikan saham sebesar 74,73% saat ini. Karmaka berada di belakang keputusan untuk menjual kepemilikan saham keluarga di Bank (sehingga kehilangan kontrol mayoritas terhadap bank), suatu tindakan yang mengejutkan banyak pihak. Keputusan yang diambil saat itu sesungguhnya merupakan keputusan yang sulit baginya dan keluarganya, namun Beliau merasa hal ini harus dilakukan untuk mewujudkan Bank OCBC NISP menjadi salah satu bank terkemuka di negara ini.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement