LONDON - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap Euro yang anjlok menyentuh level terendah dalam 3 tahun terakhir. Penyebabnya investor khawatir tentang melemahnya pertumbuhan di kawasan itu.
Euro anjlok lebih tinggi ke level USD1,0836 setelah sebelumnya jatuh ke USD1,0817 atau terlemah sejak pertengahan 2017. Euro kehilangan 2,3% terhadap dolar selama bulan ini.
Baca Juga: Euro Tertekan Virus Covid-19, Dolar AS Perkasa
Investor mencari indikator sentimen bisnis Jerman karena indeks pembelian manajer pada Jumat menunjukkan bukti lebih lanjut tentang keadaan ekonomi zona euro. Data pekan lalu menunjukkan secara khusus bahwa momentum ekonomi di Jerman sedang berjuang.
Baca Juga: Akhir Virus Korona Terjawab, Dolar AS Langsung Strong
"EUR/ USD tampaknya nyaman diperdagangkan di sekitar posisi terendah baru dan dalam beberapa hari ke depan kami berharap untuk melihat kelanjutan dalam tren turun baru-baru ini daripada rebound yang jelas," kata analis ING, dilansir dari Reuters, Selasa (18/2/2020).
Sementara itu, Yen tidak terpengaruh oleh data pertumbuhan ekonomi Jepang yang melemah. Yen diperdagangkan sedikit turun di 109,91 per dolar.