Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Balik Modal, General Motors Angkat Kaki dari Australia hingga Thailand

   Tak Balik Modal, General Motors Angkat Kaki dari Australia hingga Thailand
Foto: Reuters
A
A
A

Para pekerja di Holden mengira “mereka telah melalui masa terburuk, padahal bukan itu masalahnya,” ujar Smith.

“Bagi sebagian besar pekerja yang sudah lama dan setia pada perusahaan itu, mereka senang menjadi bagian dari industri mobil itu, dan kini merk mobil yang ikonik itu akan segera berakhir, dan ini berarti mereka kehilangan pekerjaan,” tambahnya.

General Motors mempekerjakan 828 orang di Australia dan Selandia Baru, dan sekitar 1.500 lainnya di Thailand.

Di Thailand, keputusan menjual pabrik di Rayong, yang terletak di selatan Bangkok, mungkin akan menjadi kabar baik bagi pekerja di sana.

Great Wall Motors, pabrik pembuat mobil jenis pickup dan SUV, mengatakan berniat memperluas operasinya di Asia Tenggara dengan menggunakan pabrik di Thailand sebagai markas utama. “Kami juga akan mempromosikan pengembangan rantai pasokan lokal, penelitian dan pengembangan, serta industri-industri terkait, serta memberikan lebih banyak kontribusi pada pemerintah lokal di Rayong dan sekaligus pemerintah Thailand,” demikian ujar Wakil Presiden Great Wall Untuk Urusan Strategi Global, Liu Xiangshang.

Thailand masih bertekad untuk menjadi “Detroit Asia,” ujar juru bicara Kementerian Industri Krichanont Iyapunya. Ditambahkannya, penutupan dan pembukaan pabrik-pabrik itu berlangsung secara hampir bersamaan. “Industri otomotif harus dapat beradaptasi,” ujar Krishanont.

Sepanjang tahun lalu General Motors telah berjuang keras di Asia. Operasi internasionalnya, yang mencakup China, telah merugi hingga USD200 juta tahun lalu, termasuk USD100 juta pada kuartal keempat lalu

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement